Kamis, 30 Mei 2013

Gunung Krakatau

Anak Gunung Krakatau

Gunung Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra. 




Tanggal 10 Maret 2013 kemarin saya dan teman-teman dari Pulau Jawa weekend mengexplore keindahan Anak Gunung Krakatau. Pulau Sebesi, Pulau Umang-umang, dan Lagoon Cabe.

Kami berangkat dari Dermaga canti Kalianda Lampung Selatan. sekitar pukul 09.00 menuju kapal yang sudah kami sewa dari jauh-jauh hari.
Dermaga Canti
Perjalanan di perkirakan 4 jam sampai di Anak Gunung Krakatau, sambil menikmati hayunan ombak dan pulau-pulau yang ada di sekeliling kami. Tiba di Anak Gunung Krakatau teman-teman lainnya mendirikan tenda di bibir pantai Anak Gunung Krakatau.
Sore harinya teman-teman menuju ke Lagoon Cabe untuk bersnokling, yang sudah di siapkan oleh awak kapal.





Esok harinya kami lanjut Explore Gunung Anak Krakatau, Biasa gak ketinggalan foto-foto untuk di dokumentasikan,,

Cagar Alam Krakatau
Photo Bareng Peserta PELAM

Gunung Rajabasa 1300 MDPL

Gunung Rajabasa berada di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung merupakan salah satu gunung tertinggi ke 3 di Lampung. ketinggian Gunung Rajabasa 1300 MDPL. Di hari libur kemarin saya dan teman-teman CICAK (Comunitas Cinta Alam Kalianda) mendaki gunung rajabasa.
Desa Way Belerang






Hari sabtu tanggal 25-26 april 2013 Kami berangkat dari Way Belerang, desa di kaki Gunung Rajabasa. Desa ini berjarak 5 kilometer dari Kalianda, ibukota Lampung Selatan dan dihuni warga suku Sunda.


Untuk mencapai puncak dibutuhkan waktu pendakian 6 sampai 8 jam dan melewati 5 pos peristirahatan. Selama mendaki hingga Pos 1, dijumpai banyak mata air. Jalan kaki dari Desa Way Belerang ke Pos 1 memakan waktu sekitar 2 jam. Di kiri kanan jalur pendakian terdapat kebun cokelat, kopi dan durian, milik warga.

Shelter

Di sini banyak jalan menuju Pos I, jangan coba-coba naik tanpa di pandu warga di sana. sebab, risiko bisa tersesat. jangan terjebak dengan jalur yx biasa dilalui warga untuk menuju kebun mereka.
Salah memilih jalur, maka akan terjebak di jalur buntu sehingga pendaki harus balik lagi. Selain menghabiskan waktu dan tenaga, peluang tersesat juga besar sekali.

Sampai di Pos 1, kami membersihkan diri di mata air yang jernih, memasak dan makan siang di sini. Stamina harus dipulihkan setelah berjalan kaki 2 jam karena medan selanjutnya makin berat.

Menuju Pos 2 jalur cukup jelas. Tetapi trekingnya kian terjal. Banyak jalur yang tertutup pohon tumbang. Kebun warga sudah tidak ada di sini. Semuanya vegetasi hutan yang rapat.

Beristirahat sekitar 10 menit, kami melanjutkan perjalanan ke Pos 3. Jarak dari Pos 2 ke Pos 3 sesungguhnya pendek, tetapi medannya makin berat. Jalur benar-benar tertutup rapat oleh vegetasi.

Di sini udara makin dingin. Maklum saja, akibat lantaran cuaca tak bersahabat, hujan disertai angin dan mendung tebal. Jurang di sisi kanan dan kiri membuat pendaki wajib ekstra hati-hati kalau mau selamat. Sementara jalurnya sempit, hanya cukup untuk pijakan kaki. Tanahnya mudah runtuh.  Kamipun beberapa kali mesti melompati batang kayu tua dan licin yang roboh merintangi jalur.

Merasa cukup segar, kami meneruskan perjalanan ke Pos 4. Tetapi, lagi-lagi, jalurnya makin berat. Kami mesti melalui trek di bibir kawah. Tidak ada benda kering di sepanjang perjalanan menuju Pos 4. Tanah, batu, dan pohon, semuanya basah karena hujan angin.

Sampai Pos 4, kami beristirahat sejenak untuk meluruskan kaki,  yang lelah bukan main akibat berjalan kaki hampir 5 jam. Jarak ke puncak sudah dekat, sekitar 1 jam lagi. kami melanjutkan perjalanan karena cuaca semakin tak bersahabat, teman temanku terdiam membisu kedinginan, oleh karena itu kami lanjut jalan.

Persis pukul 18.00 WIB, sampailah kami di pos 5, saya dan teman teman beristirahat sejenak. arah ke puncak sudah dekat, sekitar 10 meter lagi ke puncak Gunung Rajabasa.
sayang sudah sampai di puncak, pemandangan kota dan pesisir kalianda tak keliahatan, di tutupi tembok kabut tebal.

Puncak ini tidak terlalu luas, cukup untuk dipasang 3 tenda. Di puncak teman-teman yang lebih dulu tiba, sudah mendirikan tenda. Malam itu  kami bermalam di puncak.

Pagi tiba, cuaca pun msh belum bersahabat dengan kami, sesudah sarapan pagi kami menuju ke kawah Rajabasa. Kawah selebar 500 x 700 meter ini berupa danau berawa yang menjadi bukti Gunung Rajabasa pernah meletus. Tetapi sampai sekarang tidak ada yang tahu persis kapan erupsi itu terjadi.
Jalur yang licin semakin sulit didaki lantaran hujan semalaman. Banyak Hewan atau binatang berbahaya yang perlu diwaspadai apabila anda ingin menuju ke kawah, sebut saja PACET. Di kawasan kawah ini banyak binatang penghisap darah. beribu ribu PACET tinggal di kawasan kawah ini.

Hari itu, hari yang menyebalkan bagiku, puluhan PACET menempel di sepatuku dan 5 PACET menggigit kakiku dan tubuhku. terasa gatal bila digigit hewan kecil penghisap darah itu.

Di kawah ini terdapat sebuah batu besar berbentuk persegi empat dengan luas sekitar 2 x 2 meter. Orang-orang menyebutnya Batu Cukup. Disebut demikian karena sebanyak apapun orang duduk di atasnya, selalu cukup.